Rantai Pasokan Jagung di Daerah Sentra Produksi Indonesia

Main Article Content

Novi Ardiani

Abstract

Jagung hingga saat ini masih merupakan tanaman pangan kedua dan serealia yang penting di Indonesia sesudah beras. Tingkat penggunaan jagung tertinggi adalah untuk pakan ternak (unggas) yaitu berkisar antara 45 - 55% dari suplai jagung. Berdasarkan Statistik Indonesia tahun 2007, tiga besar propinsi penghasil jagung di Indonesia yaitu Jawa Timur (34% dari produksi nasional), Jawa Tengah (15,9% dari produksi nasional), dan Lampung (9,9% dari produksi nasional). Permasalahan dalam rantai pasokan jagung di tiga wilayah produksi pada umumnya hampir sama. Permasalahan tersebut adalah: (1) teknologi pra dan pasca panen masih tertinggal; (2) tingkat pengelolaan usaha tani jagung masih lemah; (3) ketergantungan terhadap impor; dan (4) belum giatnya penelitian dan pengembangan serta penerapan hasil di lapangan untuk mendukung teknologi pra dan pasca panen pada skala nasional. Jika Bulog akan mengambil peran dalam perdagangan jagung, yang terbaik adalah penugasan pemerintah kepada BULOG untuk membeli jagung petani sebagaimana penugasan membeli gabah/beras petani. Jika bukan merupakan penugasan, BULOG harus mempunyai modal yang kuat dan sumber daya yang mampu bersaing dengan para pedagang pengumpul besar di lapangan, serta mengakar sampai ke petani.

Article Details

Section

Articles

Author Biography

Novi Ardiani

Perum BULOG Pusat Jakarta

References

Agribisnis online http://www.aQribisnis.tripod.com/perlanian-01.

Bahri.S, R Maryam & R. Widiastuti.2005. Cemaran aflatoksin pada bahan pakan dan pakan di beberapa daerah Propinsi Lampung dan Jawa Timur. JITV 10 (3):236-241. Dharmaputra.O.S & A.S.R.Putri. 1997 Populasi Aspergillus flavus dan kandungan aflatoksin pada jagung, pakan ayam dan produk olahan jagung. SEAMEO BIOTROP, Bogor. (Makalah dibawakan pada Seminar Nasional Mikrobiologi dan Pertemuan Ilmiah tahunan PERMI,Malang, Indonesia 12-13 Nopember 1996)

Dharmaputra, O.S., SunjayaS W. Wakman 1998. Penanganan pascapanen, serangan serangga dan cendawan, serta kontaminasi

aflatoksin pada jagung. Dalam: Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung Maros: 594-604.

Dharmaputra, OS. I. Retnowati, Sunjaya & S. Ambarwati. 1993. Populasi Aspergillus flavus dan kandungan aflatoksin pada jagung di tingkat petani dan pedagang di Propinsi Lampung. SEAMEO BIOTROP Bogor (Makalah disampaikan pada Kongres Nasional XII dan Seminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, Yogyakarta. 6-8 September 1993)

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian. 2005. Data Base Internasional Jagung. 53 hlm.

Hugos, M. 2003. Essentials of Supply Chain Management. John Wiley & Sons, Inc New Jersey: x+254 hlm.

Kariyasa, K. & B.M. Sinaga 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pasar jagung di Indonesia. Dalam: Jurnal Agro Ekonomi.

Volume 22 No. 2 Oktober 2004: 167-194

Laporan Akhir Evaluasi keunggulan komparatif produk pangan dalam rangka pemantapan kemandirian pangan. Kerjasama lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor dengan Proyek Peningkatan Ketahanan dan Keamanan Pangan Kantor Menteri Negara Urusan Pangan 1997/1998.

Rusastra, I.W., B. Rachman, Sumedi & T. Sudaryanto. 2004. Struktur Pasar dan Pemasaran Gabah-Beras dan Komoditas Kompetitor Utama. Dalam: Prosiding Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian. 227-242.

___________. Problematika ketersediaan jagung dalam industri pakan (Corn Supply and Demand in Feed Industry) Kumpulan artikel.

Sarasutha, IG. P. 2002. Kinerja usaha tani dan pemasaran jagung di sentra produksi. Dalam: Jumal Litbang Pertanian, 21 (2), 2002: 39—47.

Siregar M. 2001. Analisis Kebijakan Perdagangan Komoditas Pangan. Dalam: Bulletin Agro Ekonomi I (3) 2001: 12-17.

Soekartawi. 1994. Pengembangan sistem pemasaran pangan untuk pemerataan. Dalam: Prosiding Seminar Pmbangunan pertanian dalam Menanggulangi Kemiskinan. Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) 1994: 213-232. Penyunting: Sapuan dan Chrisman Silitonga.

Statistik Indonesia, www.bps.ao.id/sector/aari/pangan/