Reorientasi Kebijakan Perberasan
Main Article Content
Abstract
Kebijakan perberasan cenderung terjebak dalam kepentingan jangka pendek. Padahal, tidak mudah meningkatkan produksi padi secara terus-menerus karena usaha tani padi dihadapkan pada sejumlah masalah serius: iklim yang makin kacau, lahan sawah utama yang jenuh dan keletihan (so/7 fatique), rendahnya investasi di bidang infrastruktur pertanian (irigasi, waduk dan jalan), konversi lahan yang tak terkendali, dan penurunan rendemen dan besarnya kehilangan hasil. Dari sisi konsumsi, ketergantungan hampir semua perut warga pada beras membuat pemerintah seperti disandera. Selain harus menyediakan beras dalam jumlah cukup dan terdistribusi merata, harganya juga harus terjangkau kantong. Di sisi lain, harga beras harus tetap menarik agar petani mendapatkan untung. Secara ekonomi usatahani padi sebenarnya masih menguntungkan. Namun, karena penguasaan lahan gurem penghasilan mereka hanya bisa menopang sebagian kecil kebutuhan keluarga. Dari sisi kelembagaan, setelah otonomi daerah garis komando penangangan beras semakin tidak jelas, termasuk penanggung jawab stabilisasi harga. Ini semua menuntut reorientasi kebijakan. Disarankan pemerintah tidak terombang-ambing isu jangka pendek; mengintensifkan insentif non-harga; melakukan reforma agraria dan revitalisasi serta industrialisasi perdesaan; membangun cluster-cluster pangan lokal yang unik; dan merevitalisasi semua kelembagaan pangan yang terkait dengan beras.
Article Details
Section
catatan copyright agar disepakati oleh penulis.
Penulis sepakat dengan ketentuan-ketentuan dalam etika publikasi
Penulis menyatakan bahwa karya tulis yang diserahkan untuk diterbitkan adalah asli, belum pernah dipublikasikan di manapun dalam bahasa apapun, dan tidak sedang dalam proses pengajuan ke penerbit lain
References
Abdul Waries Patiwiri, 2004. Kondisi dan Permasalahan Perusahaan Pengolahan Padi di Indonesia, dalam Rokhani Hasbullah, Sutrisno, Tajuddin
Bantacut, Abdul Waris P. dan Haryadi Halid (Penyunting), Prosiding Lokakarya Nasional Upaya Peningkatan Nilai Tambah Pengolahan Padi. F-Technopark Fateta-IPB, Bogor.
Achmad Rozany Nurmanaf dkk., 2004. Laporan Akhir PATANAS, Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.
Achmad Rozany Nurmanaf dkk., 2006, Laporan Akhir PATANAS,Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor
Ade Ruskandar, Sri Wahyuni. Shri Hari Mulya dan Tita Rustiadi, 2008. Respons Petani di Pulau Jawa Terhadap Benih Bersertifikat.
dalam Bambang Suprihatno dkk, 2008. Prosiding Seminar Apresiasi Hasil Penelitian Padi Menunjang P2BN, Badan Penelitian dan Pengembangan, Jakarta.
Anonim. 1993. Atlas Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup bekerja sama Konphalindo, Jakarta.
Anton Apriyantono, 2008. Kebijakan Pemerintah Menghadapi Gejolak Pangan Global. Seminar Serikat Petani Indonesia, Jakarta, 14 Mei 2008
Bank Dunia, 2006. Making the New Indonesia Work for The Poor, Bank Dunia, Jakarta.
Bappenas/USAID/DAI/CASER. 2000. Food Policy Support Activity, Bappenas, Jakarta.
Beddu Amang dan M. Husein Sawit, 2001. Kebijakan Beras dan Pangan Nasional: Pelajaran Dari Orde Baru dan Orde Reformasi (Edisi Kedua),
IPB Press. Bogor.
Dwi Andreas Santoso Kebangkitan Petani, Seminar Serikat Petani Indonesia Jakarta, 14 Mei 2008
Erizal Jamal, Ening Ariningsih, Hendiarto, Khairina M. Noekman dan Andi Askin, 2007. Beras dan Jebakan Kepentingan Jangka Pendek, Analisis
Kebijakan Pertanian Vol. 5 No. 3. September 2007, 224-238.
Fahmuddin Agus. 2004. Konversi dan Hilangnya Multifungsi Lahan Sawah. Sinar Tani, 29 Januari 2004.
Gatot Irianto, 2003. Banjir dan Kekeringan: Penyebab. Antisipasi dan Solusinya, Universal Pustaka Media Bogor.
H. S. Dillon et. at., 1999. Rice Policy: A Framework for the Next Millenium, Report for Internal Review 30 PANGAN Only Prepared Under Contract to Bulog November 23. 1999.
Hadi K. Purwadaria 2004 TeknologiPanen dan Pasca Panen Padi, dalam Rokhani Hasbullah, Sutrisno Tajuddin Bantacut, Abdul Waris P. dan Haryadi Halid (Penyunting) Prosiding Lokakarya Nasional Upaya Peningkatan Nilai Tambah Pengolahan Padi, F-Technopark Fateta-IPB, Bogor.
Iman Sumarno, 2002. Bukan Hanya Beras, Seminar Analisis Skenario Pemenuhan Kebutuhan Pangan Nasional Hingga 2015, Departemen
Pertanian, 17 Nopember 2002.
INDEF. 2004. Pemikiran untuk Exit Strategy Program Raskin, Laporan Akhir, INDEF. Jakarta.
IPCC, 2007. Climate Change 2007: Climate Change Impacts, Adaptation and Vulnerability. www.ipcc.ch
IPCC. 2007. Mitigation of Climate Change www.ipcc.ch
Khudori 2002 Ketahanan Air, Republika. 24 Oktober 2002
Khudori, 2003. Kelembagaan Pangan Pasca-Bulog. Kompas, 24 Mei 2003
Khudori, 2006. Mengapa Harga Beras Mbedhal?. Kompas. 20 Desember 2006.
Khudori, 2007a. Kondisi Perberasan Indonesia Posta Liberalisasi, Seminar "Evaluasi Kritis dan Solusi Alternatif Perberasan Indonesia". Universitas Brawijaya, Malang, 22 Maret 2007.
Khudori, 2007b. Lahan Pertanian Abadi, Kompas, 30 Agustus 2007.
Khudori. 2008. Ironi Negeri Beras, Insist Press. Yogyakarta.
M. Husein Sawif, 2006. Delapan Dilema Kebijakan Beras Gatra, 14 September 2006.
Mahbub Hossain and J. Narciso. 2002 Global Rice Economy: Long-Term Perspectives. Social Science Division, IRRI. Los Banos.
Mohammad Maulana, Peranan Luas Lahan, Intensitas Pertanaman dan Produktivitas Sebagai Sumber Pertumbuhan Padi Sawah di Indonesia 1980-2001 JurnalAgro Ekonomi, Vol. 22 No 1, Mei 2004. 74-95.
Mohammad Yamin Samaullah, 2008. Pengembangan Varietas Unggul dan Komersialisasi Benih Sumber Padi, dalam Bambang Suprihatno dkk, 2008. Prosiding Seminar Apresiasi Hasil Peneltian Padi Menunjang P2BN, Badan Penelitian dan Pengembangan. Jakarta.
Sapuan Gafar, 2007. Ancaman dan Tantangan Swasembada Beras, Kedaulatan Rakyat. 17-18 Januari 2007.
Shobar Wiganda, et.al, 2005. A Food Insecurity Atlas of Indonesia. WFP-Dewan Ketahanan Pangan. Jakarta.
Sjaiful Bahri, 2001. Masa Depan Petani Indonesia Bukan di Beras, dalam Achmad Suryana dan Sudi Mardianto. Bunga Rampai Ekonomi Beras LPEM Fakultas Ekonomi Ul. Jakarta.
Sudi Mardianto dan Nizwar Syafaat, 2002. Cerita di Balik Angka Produksi Padi 2002. Kompas, 26 Juni 2002.
Sumaryanto dan Tahiim Sudaryanto. 2005. Akutnya Konversi Lahan, Kompas, 19 Desember 2005.
William L. Collier Kabul Santoso, Soentoro dan Rudi Wibowo, Pendekatan Baru dalam Pembangunan Pedesaan di Jawa: Kajian Pedesaan Selama 25 Tahun. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.